Delegasi Khotib dan Bilal, Alfero sampaikan pentingnya menahan diri dari mencari aib orang lain.
Muallimin Online — Salah satu program kerja OSIS MMA periode 2025–2026 adalah Pengiriman Delegasi Khotib dan Bilal ke masjid-masjid sekitar madrasah setiap hari Jumat. Program ini terus berjalan konsisten sebagai bentuk pengabdian santri kepada masyarakat serta latihan dakwah bagi para peserta delegasi.
Pada Jumat, 14 November 2025, OSIS MMA kembali mengirimkan delegasi ke dua masjid, yakni Masjid Baiturrohim Plosogeneng dan Masjid Darussalam Kedung Lempuk.
Di Masjid Baiturrohim, bertugas sebagai bilal adalah Irfan Aziz, sedangkan khotib diamanahkan kepada Naufal.
Sementara di Masjid Darussalam, peran bilal diisi oleh Badrus Ali, dan khotib adalah Ahmad Alfero Ismail.
Pesan Khutbah: Jangan Cari Aib Orang Lain
Dalam khutbahnya, Ahmad Alfero Ismail menekankan pentingnya menjaga privasi sesama dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain. Ia menyampaikan bahwa perilaku semacam itu merupakan bentuk pelanggaran etika sebagai seorang muslim.
Alfero mengutip firman Allah SWT dalam QS. Al-Hujurat ayat 12, yang secara tegas melarang umat Islam untuk berprasangka buruk, memata-matai, dan mencari aib pihak lain. Selain itu, ia juga mengingatkan sabda Rasulullah SAW bahwa siapa pun yang membuka aib saudaranya, maka Allah akan membuka aibnya, “bahkan meskipun ia berada di dalam rumahnya sendiri.”
Ujian di Era Digital
Alfero juga menyoroti tantangan besar di era digital saat ini. Dengan terbukanya akses internet dan media sosial, godaan untuk menyebarkan keburukan, membuka aib, atau mengomentari hal sensitif semakin besar.
Ia mengajak jamaah, terutama generasi muda, untuk lebih berhati-hati dalam mengetik, membagikan informasi, atau memberikan komentar di media sosial.
“Tutuplah aib saudaramu sebagaimana engkau ingin Allah menutup aibmu di dunia dan akhirat,” tegasnya.
Mendapat Apresiasi Masyarakat
Program delegasi khotib dan bilal ini mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar. Warga menilai program tersebut mampu menumbuhkan kepercayaan diri, wawasan keagamaan, dan keberanian berdakwah bagi para remaja.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk turut aktif dalam kegiatan dakwah dan pengabdian di masjid. Selain memperkuat hubungan antara madrasah dan masyarakat, kegiatan ini juga membentuk karakter santri yang berakhlak, cerdas, dan berjiwa sosial. (Fatih)