Pada Ahad (08/08/2021, kami dikejutkan dengan kabar kapundutnya guru kami, Bapak H Moh Imron Rosyadi Bin Rosyad. Beliau adalah guru kami yang mengajar mulai kami duduk di bangku kelas 4 hingga kelas 6. Maka sangat wajar jika sangat kental ingatan kami tentang beliau, sebagai seorang guru yang mempunyai tingkat disiplin tinggi.
Mendengar hal itu, kami berinisiatif untuk melaksanakan Khotmil Quran dan Tahlil Virtual, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada beliau. Karena, untuk saat ini kami kesulitan untuk takziah langsung kepada ahlul musibah di tengah pandemi Covid-19.
Acara Khotmil Quran dilaksanakan mulai hari Senin (09/08/2021), dengan dibagi menjadi 3 Majelis Khotmil Quran. Masing-masing majelis mengkhatamkan sekali khataman. Kemudian ditutup dengan Tahlil Virtual dan Pembacaan Doa Khotmil Quran yang dilaksanakan pada hari Selasa (10/09/2021).
Pembacaan Tahlil dipimpin oleh M. Fatihul Huda, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Muhammad Luthfillah, ketua angkatan Afsheena MMA 2020. “Pak Imron adalah sosok yang mempunyai jiwa semangat yang tinggi saat dalam mengajar, terutama semangat untuk senantiasa cinta tanah air", terangnya.
Disamping itu, wakil alumni yang lain, Ali Mashuri, juga mengingatkan tentang pesan beliau bahwa, untuk senantiasa melanggengkan jamaah dalam kondisi apapun sebagai bentuk riyadhoh agar senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Bagi saya sendiri, beliau adalah sosok yang memiliki jiwa pengabdian begitu besar. Beliau menjadi Kepala Madrasah dari satu MTsN ke MTsN lain. Tak kurang selama kurang lebih 20 tahun amanah itu diberikan pada beliau. Tak cukup dengan itu, bahkan hingga larut malam, waktu beliau digunakan untuk ngopeni masyarakat baik di struktural NU maupun non-struktural. Di tengah kesibukan yang luar biasa padat itu, beliau masih menyempatkan untuk mengajar di MMA Bahrul Ulum.
Acara Tahlil Virtual ini dihadiri sekitar 70 peserta dari masing-masing daerah, nampak hadir juga beberapa teman yang kini melanjutkan studi di luar negeri, yaitu M. Rojih Alfayyed yang kini menempuh studi di Lebanon dan Muhib Jihad yang tengah menempuh di Mesir.