Sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan setiap siswa-siswi, Organisasi Siswa Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum menyelenggarakan kegiatan bedah kitab Manaqib Syech Abdul Qodir al Jaelani, pada Jum’at (09/11/2018).
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Madrasah Muallimat tersebut, dimulai pada pukul 09.00 WIB tepat, dan dihadiri oleh 480 peserta utusan dari kelas 1-6 dan peserta dari beberapa Madrasah di lingkungan Pond Pest Bahrul Ulum. Sedangkan pembedah (pembicara) yang diundang tidak asal- asalan. Panitia menunjuk salah satu gurus senior Madrasah Muallimin Muallimat, yaitu K.H. Ishom Ahmadi.
Sebelum Kiyai Ishom mengulas isi dari kitab Manaqib Syech Abdul Qodir al Jaelani, terlebih dulu acara dibuka dengan pembacaan ayat suci al Qur’an, yang disampaikan oleh Amalia Firdausi. Peserta yang hadir terhitung sangat banyak, tidak seperti biasanya.
Dalam pemaparannya Kiyai Ishom mengulas isi kitab Manaqib tersebut. “Manaqib yang panjang ini bagian dari sifat dan kisah Syech Abdul Qodir al Jaelani, dan sebagaian saja dari sifat dan kisah yang dimiliki Nabi SAW. Tak bisa dibayangkan, seberapa banyak dan luasnya sifat dan kisah- kisah teladan Nabi SAW yang belum kita ketahui,” terangnya.
Setelah pemaparan yang disampaikan oleh Kiyai Ishom dengan sangat menarik sudah tuntas, selanjutnya dibuka sessi tanya jawab. Pada sessi pertama dibuka untuk 4 orang penanya. Salah satu pertanyaan unik yang diajukan oleh salah satu peserta adalah “Apakah bila sedang haidh kita boleh memegang dan membaca manaqib?”
Acara selesai pada pukul 11.20 WIB tepat ketika adzan dzuhur, kegiatan harus diakhiri, karena pada saat itu akan dilaksanakan sholat Jumat. Meskipun siswi Muallimat tidak berkewajiban sholat Jumat, tetapi pembicara harus melaksanakan sholat Jumat.
Dari perhitungan panitia, ternyata masih banyak peserta yang tidak menghadiri acara ini, padahal telah mendaftar. Ada beberapa kendala yang dialami panitia, namun kendala-kendala tersebut menjadi catatan panitia yang harus dihindari saat mengadakan kegiatan di masa yang akan datang. (icha/ma)