Muallimin Online,
Pagi ini, Rabu (28/02), sekitar 50 (lima puluh) siswa Madrasah Muallimin berkumpul di Aula Madrasah. Mereka duduk rapi di belakang deretan meja pendek tanpa kursi yang ditata memutar, yang masing-masing ditaruh papan nama kelas kecil. Sementara di hadapan mereka, tepat di tengah ada satu meja yang dihadapi dua siswa.
Mereka adalah siswa aktifis Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Madrasah Muallimin (salah satu kegiatan mendiskusikan hukum suatu masalah berdasarkan kitab kuning), yang sedang melakukan aktifitas bahtsul masail, dan dipandu seorang moderator dan wakilnya yang duduk di tengah. Sedangkan, duduk di meja sisi kiri agak ke belakang sang moderator, ada tiga orang mushohhih (pentashih).
Bahtsul masail terlihat berjalan cukup seru. Empunya pertanyaan (dalam tradisi BM, ada seorang/lembaga yang memiliki pertanyaan yang akan dijawab dalam diskusi) beberapa kali ditanya oleh peserta lain melalui moderator, karena pertanyaan yang telah diajukan dan diedarkan ke semua peserta beberapa hari sebelum BM, dirasa kurang jelas.
Saat pertanyaan dirasakan sudah clear (jelas), selanjutnya dimulai dengan pembahasan. Masing-masing perwakilan dari setiap kelas bergiliran menyampaikan jawaban yang disertai dengan ta’bir (dalil) dari kitab kuning rujukan. Tak berselang lama, perdebatan diantara peserta yang diatur oleh moderator berjalan seru, dan saat memerlukan penjelasan, moderator meminta kepada mushohhih untuk berpendapat. Dalam bahtsul masail kali ini, mushohhih adalah aktifis dan pengurus Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LBM PCNU) Jombang.
Menurut salah seorang mushohhih, M. Mundzirin, siswa cukup semangat dan antusias salam mengikuti bahtsul masail. “Mereka telah menyiapkan ibaroh (dalil, red) dari kitab-kitab rujukan, dan menyampaikan dengan penuh semangat. Hal ini terlihat saat mereka berpendapat. Cukup semangat”, katanya.
M. Mundzirin, yang didampingi A. Faiz, juga menyampaikan bahwa, siswa peserta BM masih belum melihat persoalan dari berbagai segi. “Kalau melihat sebuah masalah harus dilihat dari berbagai segi. Tidak cukup hanya dari satu segi saja”, tambahnya.
Bahtsul masail kali ini membahas dua masalah. Masalah pertama terkait seorang yang tidur sambil ngiler di masjid. Hukum air liurnya, sholat di tempat yang diragukan kenajisannya dan bagaimana pengurus masjid bisa menjaga kesucian masjid.
Sedangkan masalah kedua terkait mengucap dan menjawab salam. Masalah kedua ini tidak sempat dibahas, karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 siang, dimana gedung madrasah akan digunakan siswi Muallimat yang akan masuk memulai jam pelajaran. Karena itu, BM yang dimulai pukul 09.00 tersebut harus segera diakhiri. (ma)