Muallimin Online,
Ajaran Fiqih sudah saatnya ditranformasi menjadi ruh lembaga dan ruh institusi. Demikian salah satu yang disampaikan oleh Rais Am PBNU, KH Kiai Ma’ruf Amin, saat memberikan amanat-nya dalam puncak acara Al-Haflatul Kubro Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas Jombang, pada Ahad (23/07/2017).
Dalam Al-Haflatul Kubro Peringatan Hari Ulang Tahun Pondok Pesantren tersebut, Kiyai Ma’ruf juga menyampaikan pokok pikirannya dalam kehidupan berabangsa yang saat ini terkoyak oleh intoleransi. “Bentuk dan Dasar Negara Indonesia secara konstitusi sudah final. Dan kita semua wajib menjaga kesatuan dan keutuhannya”, terangnya.
Hal lain yang juga menjadi sorotan cicit Syech Nawawi al Bantani ini adalah berkaitan dengan posisi pesantren. “Pesantren adalah tempat pendadaran dalam menyiapkan pemimpin masa mendatang”, jelasnya. Hal ini bisa dilihat dalam sejarah, dimana pesantren banyak menghasilkan pemimpin masyarakat dan bangsa.
Dalam bidang bidang ekonomi, Kiyai Ma’ruf menyampaikan bahwa, saat ini ekonomi harus bergerak dari bawah, dan pesantren punya peranan penting didalamnya, terutama pengembangan ekonomi syariah. Karena pesantren sebagian besar bergerak aktif di bawah bersama masyarakat bawah yang menjadi mayoritas di Indonesia.
Karena itu, menurutnya, “Ulama pesantren disamping membina pesantren yang sudah menjadi kewajibannya, diharapkan juga berperan aktif dalam perkembangan zaman yang terjadi dan akan terus terjadi di masa yang akan datang”, himbaunya.
Selain KH Ma’rif Amin, dalam Al Haflatul Kubro Hari Ulang Tahun Madrasah ke 102 Pondok Pesantren ke 192 dan Haul Masyayikh Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang tersebut, juga di hadiri oleh KH Maimun Zubair, Sarang Rembang, dan Dr TGH M Zainul Majdi, Gubernur Nusa Tenggara Barat. (ma)